Powered By Blogger

Wednesday, December 23, 2015

Demons and Guilt

The demons inside of me bring the war inside of you
I have my demons to protect me while you can't
Can you feel it? 
Can you feel the beats?
Can you hear it?
Can you hear the screams?
Do you feel scared?
Do you feel scared of the guilt battle?
Your majesty, you don't deserve the guilt
The past belongs to you
Don't ever look-up to your presence
Just take a step backward...believe me you will remain feel no guilt anymore



Sincerely,


Your Slave

Saturday, August 15, 2015

Tuesday, July 7, 2015

Chosen


"I wish to love once more and to be loved once more
Then when I have you
I won't believe it's true
Not love on the first sight, no such thing is true
But the love we have now my heart is settled
I choose you"
-you


Only if you remember how it used to be...
I'm a fool, i'm not clean yet, and yes i'm not fine
and i know so are you....

Tuesday, June 23, 2015

Kewirausahaan (Pertemuan 3&4 Setelah UTS)


               Dalam pertemuan ke-dua seperti yang sudah saya tuliskan dalam postingan blog saya sebelumnya, setiap kelompok akan kembali presentasi mengenai perkembangan produk yang sudah disurvei selama kurang lebih dua minggu. So, I’m gonna share my experience about the past couple weeks.
            Perlu saya akui, kelompok saya melakukan survey dan analisa dengan mendadak. Kira-kira H-5 hari kita baru panik untuk merancang dan memantapkan kembali produk-produk apa saja yang akan kita jual, kita pun sibuk membagi job-desc untuk tiap orang, sibuk membuat design, sibuk menganalisa pasar, sibuk melakukan survei di berbagai tempat, serta sibuk membuat presentasi. Jujur saja minggu tersebut adalah minggu yang sangat hectic untuk kelompok kami. Karena dengan ide yang kompleks dan sudah pasti pelaksanaan/perealisasian kelompok ini akan rumit, kami baru mengerjakan semua tugas tersebut dalam waktu lima hari. Padahal kami sudah diberi waktu selama dua minggu yang seharusnya kami manfaatkan dengan sebaik mungkin.
            Seperti yang sudah diketahui juga, produk yang kita jual adalah gelang Universitas yang dapat dibolak-balik. Jika dibalik akan menjadi gelang Fakultas. Setelah survei di lokasi pembuatan, kita memiliki beberapa kendala yang membuat kami juga menjadi exhausted. Yang pertama tempat tersebut tidak dapat memproduksi gelang dengan model dapat dibolak-balik karena tulisannya itu timbul. Yang kedua, untuk satu gelang tidak dapat dibuat dengan warna yang berbeda antara bagian luar dan dalam. Saya tahu bahwa kelompok kami memang sedikit idealis sehingga menjadi kurang realistis. Kami tetap stick dengan ide gelang ini dan sekalian mencari-cari tempat lain agar dapat merealisasikan ide kami. Target pasar kami adalah seluruh mahasiswa/i Universitas Pancasila. Harga yang kami tawarkan adalah Rp 10,000. Again, sounds crazy and unrealistic karena kita menginginkan modelnya yang tidak biasa. Lagi, kita memungkinkan sesuatu yang tidak mungkin. Di sinilah saya menyadari kelemahan kami.
            Kelompok O-NINE menawarkan sebuah produk baru lagi selain gelang yaitu Goodie Bag. Kami mendapat ide karena belum lama ini Fakultas Teknik Universitas Pancasila mengadakan bazaar. Dalam event tersebut ada sebuah booth yang menjual Goodie Bag dengan harga yang bisa dibilang sangat murah yaitu hanya Rp 5,000.00 saja. Meskipun motifnya polos dan standard, dengan harga yang murah seperti itu goodie bag tersebut lumayan laku karena kebanyakan mahasiswi membutuhkan goodie bag sebagai tambahan membawa barang yang pada umumnya tidak tertampung di tas pundak wanita. Itulah alasannya mengapa kita ingin menjual goodie bag. saya sendiri pun merupakan pengguna goodie bag. Target pasar kita adalah mahasiswi Universitas Pancasila yang pada umumnya lebih memilih membawa goodie bag ketimbang harus memakai tas ransel ke kampus. Keunggulan yang kita tawarkan adalah tampilannya yang edgy serta youthful. Kita akan menambahkan dekor berupa quotes yang unik serta memotivasi penggunanya untuk semangat menjalani hari. Dengan filosofi jika membawa goodie bag dari kami, sama saja dengan membawa semangat baru untuk menjalani hari. Selain itu kita juga memilih kualitas bahan yang awet dan tidak gampang robek yaitu bahan dari canvas. Untuk tempat produksi, kita berencana untuk memproduksi di tempat yang sama dengan kita memproduksi gelang yaitu di belakang rel UI. Harga yang kita perkirakan adalah di bawah Rp 10,000 namun belum fix. Tetapi kita sangat mengusahakan untuk tidak melebihi harga di atas.
            Pada saat presentasi, kami menuai banyak pertanyaan. Baik dari pak Seta maupun dari teman-teman. Sebenarnya saya merasa bahwa pertanyaan dari Pak Seta mengandung makna yang tersirat apakah kami yakin ingin melanjutkan bisnis yang sounds unlogical like this. Di situ pendirian saya pribadi merasa goyah. Sebagian diri saya merasa kalau diteruskan, pasti sangat menjadi beban. Namun sebagian besar dari keegoisan saya merasa bahwa market day masih 3 bulan, saya dan teman-teman saya sudah bekerja keras untuk membangun konsep ini masa saya mentahkan dengan mengganti bisnis lain. Ego saya pun menang kala itu. Lalu hal yang membuat saya lebih down adalah ketika Pak Seta menanyakan kira-kira audience berminat atau tidak membeli produk kami. And guess what, one of my friends said NO loudly like literally L-O-U-D-L-Y. And i swear i was cursed him inside my heart. I just didn’t want to show it and pretended i was calm as hell. I just tried to be professional anyway. Kekurangan saat presentasinya kita tidak memasukan analisis SWOT.
            I think that’s pretty much what happened on our second presentation. To see my presentation you can click on this link: http://my.visme.co/projects/kwh-ea964f#.VVy8b_JviJ0.email
            Sebagai tambahan untuk melengkapi presentasi yang masih kurang:
Analisa SWOT :
-       Strenght
·         Kekuatan yang kelompok kami miliki, ialah desian yang unik dan berbeda.
·         Harga yang terjangkau.
·         Kualitas yang terbaik.

-       Weaknees
·         Kelemahan dari kelompok kami ialah, kurangnya pengalaman untuk berwirausaha.
·         Sulitnya mencari produsen yang sesuai dengan kriteria.

-       Opportunity
·         Kami melihat peluang pada saat Market day dan PPMB.

-       Threats
·         Menurut kelompok kami, pada produk desain yang akan kami produksi tidak ada ancaman dari dalam pasar yang kami targetkan. Tetapi banyak ancaman dari luar pasar yang telah kami targetkan.
Analisa Pasar :
Kelompok kami telah melakukan analisa pasar, dengan melihat lingkungan sekitar pasar yang kami targetkan yaitu Universitas Pancasila, bahwa belum ada produk seperti produk kami, dan kami sangat yakin produk kami akan diminati.
Analisa Risiko :
Kelompok kami tentu saja sudah mempersiapkan diri untuk menghadapi keadaan pahit dalam berwirausaha, mungkin strategi kami akan ditambah seperti Buy 1 get 1 dsb.

Monday, June 22, 2015

Kewirausahaan (Pertemuan 1&2 Setelah UTS)


Sorry for the late post blogger readers. Pada pertemuan pertama di minggu pertama setelah UTS which was sekaligus digabung menjadi dua pertemuan, kegiatan hari ini berbeda sekali dari pertemuan-pertemuan yang telah ada sebelum UTS. Kalau di pertemuan-pertemuan sebelum UTS kita lebih fokus kepada teori berwirausaha mulai dari business plan sampai marketing strategic, maka di pertemuan setelah UTS ini kita akan mengimplementasikan teori-teori yang sudah kita dapat di pertemuan sebelum UTS.
Pada pertemuan kali ini tanpa basa-basi kita langsung dibagi ke dalam kelompok-kelompok. Alhasil dalam satu kelas terdapat 5 kelompok dan satu kelompok terdiri dari 9-10 anggota. Sebelumnya lumayan nervous juga karena kelompoknya dipilih secara random banget. Hal ini udah pasti selalu terjadi kalau udah pemilihan kelompok seperti ini. Pasti terbesit pemikiran siapa aja nanti teman-teman saya dalam satu kelompok. Apakah saya dapat bekerja sama dengan mereka. Apakah anak-anaknya rajin atau tidak. And yes finally I found my group mates. We sat in circle seat shape. Well actually none of these people were my friends from my previous class when I was in my first semester. But thankfully I know some of them so it’s not gonna be that awkward.
Pertama kita harus menentukan nama group, yel-yel kelompok, produk/jasa yang kita tawarkan, visi-misi, dan susunan keanggotaan dalam waktu sekitar 10 menit. Finally we decided to named our group O-NINE. Why O-NINE? Because our group consists of 09 persons. Lalu ada salah satu teman yang menyarankan bagaimana kalau kita menjual gelang universitas yang dapat dibolak-balik. Bila dibalik menjadi gelang identitas fakultas. Karena estimasi market daynya adalah sekitar 3 bulan maka kita mantap dapat mempersiapkan pembuatan gelang.
Setelah mantap dengan semuanya, satu per satu kelompok maju ke depan untuk mempresentasikan apa yang sudah didiskusikan oleh kelompok. Kelompok O-NINE pun maju pertama untuk presentasi. Di saat itu kita excited banget sama ide kita. And it also calmed me down because at least i knew that these people are such a young excited teenagers and they are so fun to be around with. Ketua kelompok O-NINE adalah pandu. Dia memperkenalkan setiap anggota di dalam kelompok. Ada saya, Rischa, Ninda, Yosefin, Tanti, Dea, Beben dan Irzan. Kita menjelaskan visi-misi dan sebagainya. Namun kita masih salah dalam menuliskan visi-misi. Visi-misi yang kita tuliskan masih terbalik letaknya. In the end of presentation, like usual kelompok lain bertanya seputar produk yang kita tawarkan. Some of them might sounded like attacking us but we took their criticizes as a positive feedback to develop our products. I think the fun part of this presentation was when we sang our group anthem. The lyrics are: “Come on crowd, get up now! We are O-NINE! Go fight win! Go fight win! O-NINE, we are young entreprenuers!” i made it actually. I got inspired by my high school cheerleader team anthem by the way.
Lalu kelompok lain pun juga maju untuk mempresentasikan produk yang mereka tawarkan. 2 diantaranya menjual produk makanan which was my group wasn’t really concern at. Namun kita memiliki 2 kelompok pesaing yang menjual merchandise/kategori aksesoris. Keduanya menjual kaos. Namun salah satu kelompok terdengar sangat ambisius dan produk mereka memang  menarik saat dipresentasikan. Kelompok ini lah yang menjadi saingan terbesar kelompok kami.
Pada pertemuan selanjutnya kita harus membuat presentasi dengan menggunakan power point. Dan selama seminggu ke depan kita harus survey harga beserta detailnya. Kita juga harus menampilkan design produk kita. Just hope for the best for our group.

Monday, April 27, 2015

Move Out From Your Comfort Zone and Set Your Plans (Kewirausahaan Pertemuan Kelima)

        Dalam pertemuan ke-5 kita membahas mengenai beberapa hal yang berkaitan dengan persiapan berwirausaha. Dalam pembahasan ini, ada pertanyaan menarik dari teman saya yaitu bagaimana  cara mengetahui  zona nyaman kita dan bagaimana caranya untuk keluar dari zona nyanan kita? sebab tulisan pada slide mengatakan bahwa untuk berwirausaha kita harus mengambil langkah keluar dari zona nyaman kita. 
        Zona nyaman itu sendiri diartikan sebagai kondisi dimana kita tidak melakukan tindakan apa-apa untuk memperbaiki kondisi kita sekarang, apapun kondisi kita sekarang itu. hal tersebut disebabkan oleh kita sudah terlanjur merasa nyaman dengan keadaan kita saat ini. keadaan yang sudah rutin kita lakukan, yang rasanya akan janggal apabila kita skip rutinitas ini. zona nyaman juga dapat timbul ketika kita mendapatkan benefit dari kegiatan yang kita lakukan tanpa menaruh banyak effort. jadi mudah saja untuk menemukan comfort zone kita. kita hanya perlu menganalisa hal-hal apakah yang selama ini rutin kita lakukan dan hal tersebut membuat kita merasa nyaman dan terus ingin melakukan rutinitas tersebut. then, to be an etreprenuer we have to get up and move on from that routinity. we have to  choose another path and take a risk. it may sounds dangerous and risky at the same time. kalian akan meras akan ada tekanan atau rasa gelisah ketika kalian harus mengambil arah yang berbeda. sikap kalian dalam menghadapi ketidak nyamanan tersebut akan berpengaruh dalam proses perjalanan kalian. jika kalian gigih dalam mengatasi ketidak nyamanan dalam diri kalian, kalian akan semakin bangkit tiap kali kalian berusaha. namun jika kalian mudah menyerah kalian akan jatuh dan bisa-bisa kalian tidak bisa keluar dari zona nyaman. you'll never know if the risky path that you chose might  be a field of gold when in your comfort zone it's just a field of copper. memang tidak mudah untuk keluar dari zona nyaman. hal tersebut membutuhkan waktu dan proses. lama atau tidaknya proses adaptasi tersebut juga bergantung pada keyakinan, niat dan usaha pada diri sendiri. kita hanya perlu membiasakan diri. ingat pepatah yang mengatakan Allah bisa karena Allah biasa. but if you're a beginner, i suggest you to choose a new path but still in the same 'area' as you used to be. maksudnya adalah untuk memulai keluar dari zona nyaman, kalian tidak perlu berjalan jauh atau mengambil resiko yang sangat besar (or at least you're a true risk taker). karena jika kalian mengambil langkah sedikit demi sedikit, kalian akan mulai terbiasa dan selanjutnya kalian akan merasa nyaman untuk mengambil langkah yg lebih besar.
        So let me give an example. Saya tahu benar zona nyaman saya di mana. saya ini tipe orang yang lebih senang bekerja di belakang meja. and i'd rather be an employee karena risknya yang lebih sedikit ketimbang jika menjadi seorang direktur. job desc jelas, gaji tiap bulan dapat, jika pekerjaa  baik bonus pasti di tangan. namun saya tersadar untuk keluar dari zona nyaman saya itu ketika saya SMA. saya mengikuti test minat dan bakat bawaan. saya ternyata berada di dalam kolom hard charging. di situ disebutkan secara terperinci sifat dasar saya, kemampuan saya, dll. sifat dominan dari hard charging itu  sendiri adalah mempunyai jiwa leadership yang kuat. lebih suka mengendalikan orang daripada dikendalikan. perincian2 tersebut lah yang membuat saya tersadar dan merenungi bahwa selama ini sifat saya memang demikian namun saya tidak sadar. dituliskan juga pekerjaan paling cocok dari seorang hard charging adalah sebagai direktur perusahaan (amin). dari situ saya mulai berpikir apakah saya akan berbisnis nantinya. well i already have a plan in my life. kita akan diskusikan planning tersebut di topik selanjutnya.
        Topik yang selanjutnya akan kita bahas adalah set your plan. if you want to be an entreprenuer, you have to make your business plan. you have to set your goals first. what kind of business that you want to drive. then instead of using swot method, i think strategic focus method is better. because you're focusing on what your strengths are. strategic focus ini terdiri dari discover, dream, design, dan destiny. kalian harus mencari tahu apa yang ingin kalian jalankan, apa motif menjalankan usaha tersebut. selanjutnya kalian boleh bermimpi perusahaan kalian ingin seperti apa nantinya, dampak2 positif apa yg diberikan perusahaan untuk masyarakat.  setelah itu kalian mulai mendesign business plan. seperti nama perusahaan kalian, jenis badan usahanya, modal yg diperlukan, jumlah karyawan,dll. lalu buat langkah yang mantap untuk mendirikan perusahaan tersebut. setelah berdiri, kelola dengan baik. biarkan takdir yang menentukan nasib perusahaan. bukan dalam artian pasrah. tapi just do your best and let God do the rest.
        So, I have my own dream too and hopefully i can make a realization of it. saya memiliki rencana saya akan bekerja kantoran dahulu. saya ingin mempelajari struktur2 dalam perusahaan seperti apa. saya juga sembari mengumpulkan modal. ketika pengalaman saya sudah  cukup dan modal sudah terkumpul, saya akan mengundurkan diri and start my own business. seperti yang sudah saya ceritakan sebelumnya, saya ingin business saya bergerak di bidang properti atau kosmetik. saya akan expand binis saya bahkan kalau bisa hingga ke luar negeri. saya tentu berharap akan mendapat laba yg besar. saya akan invest laba tersebut ke dalam bentuk tanah/obligasi/emas. saya juga akan pergunakan laba tersebut untuk membiayai pendidikan anak2 saya nantinya. lalu saya mempunyai impian, saya ingin mendirikan animal shelter. saya bisa membayangkan ketika saya harus pensiun, saya akan mengurus animal shelter yang saya dirikan. terlihat muluk memang. 
namun it all begin with a dream.

Wednesday, April 15, 2015

Kreativitas VS Inovasi (Kewirausahaan Pertemuan Keempat)

        Materi kali ini menurut saya menarik sekali yaitu mengenai kreativitas dan inovasi. Terutama part ice breakingnya. Di saat kami para mahasiswa dibagi ke dalam kelompok-kelompok dan kami dituntut untuk memecahkan permasalahan dalam sebuah contoh kasus dan kami juga dituntut untuk berimajinasi tentang kulkas di masa depan. Yang ternyata kami tidak sadar bahwa metode pemecahan masalah tersebut berbeda. Di mana contoh kasus merujuk pada kreatifitas, sedangkan imajinasi mengenai kulkas di masa mendatang merujuk pada bentuk inovasi. Yuk kita bahas lebih lanjut lagi mengenai kreativitas dan inovasi serta impactnya terhadap dunia kewirausahaan.
        Pertama, kita akan membahas soal kreativitas terlebih dahulu. Kreativitas adalah kemampuan untuk memberikan gagasan-gagasan baru dan menerapkannya dalam pemecahan masalah. Kreativitas meliputi baik ciri-ciri aptitude seperti kelancaran (fluency), keluwesan (flexibility), dan keaslian (originality) dalam pemikiran, maupun ciri-ciri non aptitude, seperti rasa ingin tahu, senang mengajukan pertanyaan dan selalu ingin mencari pengalaman-pengalaman baru. Dikatakan di atas bahwa kreativitas adalah penerapan gagasan pada suatu permasalahan, permasalahan-permasalahan juga akan timbul dalam aktivitas berwirausaha. Di saat perusahaan sedang mengalami permasalahan, peran wirausahawan sangat besar demi keberlangsungan perusahaan tersebut. Seorang wirausahawan bisa saja mendelegasikan penyelesaian permasalahan tersebut kepada bawahannya. Tetapi tetap saja keputusan akhir tetap berada di tangan wirausahawan.
         Saya mau memberikan contoh bentuk kreativitas yang berdampak besar terhadap kemajuan sebuah perusahaan. Zaman sekarang siapa yang tidak kenal dengan merk samsung? Semakin hari, samsung user pun terus bertambah. Saya masih ingat sewaktu saya masih SMP saya sempat memiliki hp samsung tapi hanya beberapa bulan saya beralih ke bb. Dulu saya menganggap bahwa samsung itu kuno dan tidak canggih. Tampilannya pun sangat biasa sekali. Seiring dengan berkembangnya teknologi, produk apple mulai menguasai pasaran. Tampilan serta aplikasi yang menarik menjadi pusat perhatian dari masyarakat. Melihat pasar yang antusias dan berpotensi, samsung mulai bangkit dan menciptakan produk berbasis android. Memang awalnya samsung membuat produk seperti itu untuk memenuhi kebutuhan pasar yang tidak semuanya sanggup membeli produk apple yang lebih mahal. Seiring berjalannya waktu, samsung semakin canggih dan range harganya juga bervariasi. dari yang murah hingga yang sangat mahal. Dan akhirnya menurut sumber majalah tertentu, samsung menjadi merk gadget nomor 1 di dunia. Kebangkitan samsung seharusnya dapat menjadi motivasi bagi wirausahawan dalam menyikapi permasalahan dan menyelesaikannya dengan gagasan-gagasan kreativnya.
        Selanjutnya kita akan membahas mengenai inovasi. inovasi juga dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk memperkenalkan hal-hal baru atau temuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau sudah dikenal sebelumnya. Umumnya, inovasi dibedakan atas inovasi yang terjadi karena sengaja (invention) dan inovasi yang terjadi tanpa disengaja (discovery). Jiwa kewirausahaan ada pada setiap orang yang menyukai perubahan, pembaharuan, kemajuan dan tantangan, apapun profesinya. Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru (kreatif) dan berbeda (inovatif) yang bermanfaat dalam memberikan nilai lebih. Oleh karena itu antara kewirausahaan dan inovasi memiliki hubungan yang sangat erat dalam menciptakan suatu produk yang unggul.
        Saya sangat menyukai pembahasan mengenai inovasi. Saat SMA saya diberi tugas kelompok oleh guru BP saya untuk presentasi mengenai inovasi (dalam bentuk teknologi) apa yang akan kami ciptakan untuk menunjang pekerjaan kami sesuai dengan jurusan yang ingin kami ambil nantinya. Kebetulan dulu saya ingin masuk jurusan komunikasi. Kami sekelompok akhirnya membuat konsep teknologi dalam membantu kegiatan sebagai event organizer, presenter, public relation, dll. Kalau saya disuruh berinovasi mengenai hal yang saya gemari sekarang, saya ingin suatu hari menciptakan 'magic mirror'. Sehingga hanya dengan berkaca saja, makeup sudah terpoles di wajah, rambut sudah tertata pula. Dan semuanya bisa diatur sesuai keinginan kita. Karena saya berpikir  bahwa di masa mendatang, manusia akan super sibuk sehingga waktu untuk berias diri akan semakin sedikit.
        Demikianlah perbedaan antara kreativitas dan inovasi. Tetapi keduanya memberikan dampak yang positif terhadap kelangsungan berwirausaha. Cobalah dari sekarang untuk memulai sebuah bisnis wirausaha dengan memunculkan kreativitas serta menggunakan inovasi saat kewirausahaan tersebut sedang dijalankan.

Thursday, March 26, 2015

Kewirausahaan Pertemuan Ketiga (Promotor One Direction Concert)


        Good evening readers. So last night I went to One Direction concert. I had a lot of fun there. Tapi main focus tulisan saya di sini bukan untuk menceritakan bagaimana konsernya itu sendiri. Jujur saja, saya sempat bingung akan menuliskan apa di blog saya untuk postingan kewirausahaan pertemuan ke-3. Saat menunggu akan masuk gate GBK, saya mencari-cari inspirasi tentang postingan yang akan saya tulis. Sembari mencari inspirasi, saya memperhatikan keadaan sekitar. Banyak sekali orang berjualan di sekitar area stadion GBK. Nah, di situ saya mendapat ide untuk postingan saya. 

        Ternyata banyak orang yang menjalankan kewirausahaannya di lapangan pada saat itu. Entah memang orang-orang tersebut adalah wirausahawan atau wirausahawan dadakan yang baru beroperasi pada saat konser kemarin. Menurut saya pribadi, orang-orang yang mendadak menjadi seorang wirausahawan perlu diacungi jempol juga, karena mereka bisa menangkap peluang untuk menjalankan usahanya. Terutama mereka beroperasi di event yang besar seperti konser kemarin, pasti keuntungan yang didapatkan akan lebih banyak dibandingkan saat mereka beroperasi di hari biasa.

        Ada  orang-orang yang menjual makanan yang mereka masak sendiri seperti mendoan, nasi campur, lontong sayur, bakwan malang, dan lain sebagainya. Ada juga yang berwirausaha menjual merchandise yang mereka cetak sendiri seperti baju, kipas, sticker, glow stick, bando, dan barang-barang lainnya yang bertemakan one direction. Perlu diperhatikan juga, selain para pedagang tersebut, ada wirausahawan yang besar yang ada di situ pula. Tidak lain dan tidak bukan adalah sang promotor yaitu Ismaya Live dan Sound Rhythm. Saya sangat salut dengan orang-orang yang mencetuskan untuk berwirausaha sebagai promotor dan mendirikan perusahaan jasa promotor konser-konser. Karena diperlukan effort yang sangat besar untuk mendirikan perusahaan jasa promotor seperti itu. Karena tanggung jawab serta resiko yang dihadapi sangat besar. Mereka membawa artis-artis dari luar negeri untuk tampil di Indonesia. Mereka harus mengurus surat konfirmasi, surat izin, surat kontrak, dan lain sebagainya. Modal yang diperlukan juga sangat besar tentunya untuk fee kepada artis serta managementnya, modal untuk sewa tempat, untuk membangun stage, serta atribut-atribut lainnya. 

        Saya akan mengaitkan kegiatan berwirausaha promotor konser One Direction dengan macam-macam tipe wirausaha. Menurut perilakunya, tipe wirausaha terdiri dari tiga tipe yaitu:
  1. Wirausaha yang memiliki inisiatif. Menurut saya inisiatif dari Ismaya Live dan Sound Rhythm untuk mendatangkan One Direction patut diapresiasi. Mereka mengumumkan akan mendatangkan One Direction sudah sejak tahun lalu. Pasti ada alasan mengapa mereka memilih untuk mendatangkan One Direction dibandingkan penyanyi luar negeri lainnya. Pasti mereka mengamati antusiasme para remaja khususnya remaja putri terhadap boy band yang sedang naik daun itu. Di indonesia para directioner memiliki wadah/perkumpulan sesama directioner. Bisa dilihat di twitter, followers dari perkumpulan tersebut jumlahnya sangat banyak. Sehingga Ismaya Live dan Sound Rhythm berani mendatangkan boyband tersebut ke Indonesia, mengingat banyak sekali Directioners yang sudah menunggu 4 tahun akan kedatangan One Direction ke Indonesia.  
  2. Wirausaha yang mengorganisir mekanis sosial dan ekonomi untuk menghasilkan sesuatu. Yang dimaksud dengan mengorganis mekanis sosial adalah bagaimana promotor tersebut dapat memenuhi kebutuhan atau harapan dari directioner yang sudah lama mendambakan kedatangan the boys. Sedangkan yang dimaksud mengorganisir mekanisme ekonomi untuk menghasilkan sesuatu adalah selain memenuhi kepuasan directioner, para promotor juga mengharapkan laba dari usaha jasa promotor ini. Kalau sudah menyangkut masalah uang, pasti semuanya menginginkan hasil maksimal dengan biaya sekecil-kecilnya. Mari mengkritisi bagian ini. Jujur saja saya kurang puas dengan pelayanan dari promotor konser One Direction kemarin. Saya membeli tiket festival A dengan harga 1,4juta. Dengan harga segitu, pelayanan yang saya dapatkan tidak setimpal. Bukan saya saja yang protes soal ini. Hampir semua directioners kemarin berkata hal yang sama. Dimulai dari kurangnya antisipasi pembengkakan jumlah penonton, mekanisme masuk ke stadion yang tidak efektif, crew/panitia yang sebagian besar gabut, penundaan pembukaan gate masuk yang menyebabkan banyak yang pingsan saat masih menunggu, tidak ada blower di sekitar tenda tempat menunggu sehingga orang-orang sulit untuk bernafas, tidak ada ketegasan dari petugas keamanan menghadapi kecurangan saat mengantri, hujan deras sebelum pertunjukan di mana seharusnya untuk acara sebesar ini perlu menyewa jasa pawang hujan terutama kondisi arena yang outdoor bahkan untuk pensi sekolah pun menyewa jasa pawang hujan, kurangnya perataan pembagian minum saat pertunjukan sehingga banyak yang dehidrasi dan akhirnya pingsan. Menurut saya, promotor hanya mencari untung saja dan bersikap tidak profesional. Seharusnya dengan harga tiket segitu, kami semua layak mendapatkan pelayanan yang jauh lebih baik. Sebagai promotor seharusnya dapat menyeimbangkan antara laba yang didapat dengan service yang mereka berikan kepada penonton.
  3. Wirausaha yang menerima resiko atau kegagalan. Puji Tuhan menurut saya acara kemarin berjalan dengan sukses. Kesuksesan tersebut tentu saja menjadi feedback yang diharapkan oleh promotor. Banyak sekali pasti resiko dan rintangan yang dihadapi selama proses mempersiapkan konser ini. Seperti yang belum lama terjadi sebelum hari-H yaitu protes dari PSSI yang mengecam promotor karena mereka harus menunda pertandingan akibat GBK dipakai untuk konser One Direction. Padahal PSSI baru izin menggunakan GBK pada bulan Januari, sedangkan promotor sudah izin menyewa GBK sejak dua tahun yang lalu. Flashback juga satu tahun yang lalu saat penjualan tiket One Direction di Mall Kota Kasablanka dihentikan oleh polisi karena belum ada surat izin pengamanan sehingga 20 ribu orang yang sudah mengantri menjadi terlantar begitu saja. Tetapi apapun resikonya, seorang wirausahawan harus dapat menanganinya dengan profesional

         Sekian postingan saya, jadi selain nonton konser One Direction saya juga belajar untuk mengamati kegiatan wirausaha yang terjadi di sekitar area konser. Semoga bermanfaat infonya :)